Text
PENGARUH JARAK SUMBER PENCEMAR TERHADAP KADAR SULFAT (SO4) PADA DEBU TERENDAP DI SEPANJANG JALAN ANGKUT BATUBARA DI DESA TATAKAN KABUPATEN TAPIN
ABSTRAK
SKRIPSI
TIARA PRATIWI
PENGARUH JARAK SUMBER PENCEMAR TERHADAP KADAR SULFAT (SO4) PADA DEBU TERENDAP DI SEPANJANG JALAN ANGKUT BATUBARA DI DESA TATAKAN, KABUPATEN TAPIN
(Dr. Junaidi, S. KM., M. S ; Zulfikar Ali As, S. KM., M. T)
xiv+ 81 halaman; 14 Tabel; 18 Gambar; 11 Lampiran
Sebagai salah satu parameter kualitas batubara adalah Sulfur, kandungan Sulfur di dalam batubara dapat mencapai 4%, sedangkan untuk kandungan Sulfur dalam batubara pada tambang di Kalimantan Selatan berkisar antara 0,08 – 1,58 %. Sulfur dapat berbentuk pyrite sebagai S2 dan sulfat sebagai SO4. Kandungan Sulfur dalam debu batubara yang melayang di udara akan jatuh bersama air hujan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap kadar SO4 pada debu terendap di sepanjang jalan angkut batubara di Desa Tatakan, Kabupaten Tapin. Jenis penelitian yang digunakan observasional analitik untuk melihat pengaruh jarak sumber pencemar terhadap kadar sulfat dengan desain penelitian cross sectional dengan variasi jarak titik pengambilan sampel yaitu 1 m, 50 m, 100 m, 150 m, dan 200 m dari sisi jalan angkut batubara.
Kadar sulfat tertinggi pada jarak 1 m dari sisi jalan yaitu 37.865 mg/L dan yang terendah pada jarak 200 m dari sisi jalan yaitu 3.405 mg/L kadar sulfat ini sebanding dengan kadar dust fall. Secara statistik, terdapat pengaruh jarak yang bermakna terhadap kadar sulfat yang terkandung pada debu terendap dengan nilai Sig. 0.04 (< α 0.05). Semakin jauh titik pengambilan sampel, kadar sulfat semakin menurun.
Kadar dust fall berbanding lurus dengan kadar sulfat, sehingga untuk mencegah terjadinya peningkatan kadar dust fall dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu ; a) pengelolaan transportasi di jalan angkut batubara, b) pemeliharaan jalan, dan c) melakukan penyiraman badan jalan.
Kata kunci : Dust Fall, Kadar Sulfat, Jarak
Kepustakaan : 36 (1973-2016)
MINISTRY OF HEALTH, REPUBLIC OF INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC BANJARMASIN
STUDY PROGRAM DIPLOMA IV
ENVIRONMENTAL HEALTH STUDY
YEAR 2017
ABSTRACT
ESSAY
TIARA PRATIWI
THE INFLUENCE OF THE DISTANCE OF POLLUTANT SOURCE ON SULFATE (SO4) CONCENTRATIONS IN THE DUST ALONG THE COAL HAUL ROAD AT TATAKAN VILLAGE, TAPIN REGENCY
(Dr. Junaidi, S. KM., M. S.; Zulfikar Ali As, S. KM., M. T)
xiv + 81 pages; 14 Tables; 18 Figures; 11 Appendices
One of the quality parameters of coal is Sulfur. Sulfur content in coal can reach 4%, while Sulfur content in coal at South Kalimantan mine ranges from 0.08 – 1.58%. Sulfur can be in the form of pyrite as S2 and sulfate as SO4. Sulfur content in coal dust that floats in the air will fall along with rain.
This study aims to determine the effect of SO4 levels on dust along coal haul roads in Tatakan Village, Tapin Regency. The type of the study was analytical observational, to see the effect of the distance of pollutant source on sulfate concentrations, with cross sectional study design where sampling point was taken from variation of distance that is 1 m, 50 m, 100 m, 150 m, and 200 m from the side of coal haul road.
The highest sulfate concentration at 1 m distance from the side of the road is 37.865 mg/L, and the lowest at 200 m distance from the side of the road is 3.405 mg/L. These sulfate concentrations are proportional to dust fall. Statistically, there is a significant distance effect on the sulfate concentrations contained in the dust with the value of Sig. 0.04 (< α 0.05). The farther the sampling point, the sulfate concentrations decreases.
Dust fall rate is directly proportional to sulfate concentration. So that to prevent the increase of dust fall rate, it can be done in several ways, namely a) transportation management on coal haul roads, b) road maintenance, and c) watering the road body.
Key words : Dust Fall, sulfate concentration, distance
Bibliography : 36 literatures (1973 – 2016)
Tidak tersedia versi lain